Dilansir Lifehack, penelitian menunjukkan bahwa semakin lama dan sering kita mandi, semakin besar kemungkinan kita adalah orang-orang yang kesepain dan tak bahagia.
"Semakin kesepian seseorang, semakin sering mereka mandi…," papar John Bargh, PhD., salah satu peneliti. Bargh menyimpulkan orang-orang yang gemar berlama-lama untuk bebersih menggunakan waktu di kamar mandi untuk melamun. Mereka cenderung untuk memikirkan masalah atau sekadar membiarkan pikiran mengembara. Masalahnya, terlalu banyak merenung dan melamun justru mengindikasikan ketidakbahagiaan.
Menurut psikolog dari Harvard University, Matthew Killingsworth dan Daniel Gilbert, fokus mental mempengaruhi kebahagiaan seseorang. Mereka menemukan bukti bahwa sebagian besar pikiran kita tidak sejalan dengan apa yang kita lakukan.
Hal ini diperkuat oleh artikel yang diterbitkan di Scientific America. Ketika kita banyak berpikir atau melamun tanpa mengimplementasikannya di dunia nyata, hal itu akan membuat kita merasa semakin depresi dan kecewa. Alam lamunan menjadi tempat untuk melarikan diri dari kenyataan. Sementara masalah dan situasi tak menyenangkan yang harus dihadapi tetap tak terselesaikan.
Namun hal seperti ini tak dialami oleh mereka yang mandi dalam waktu singkat. Umumnya, orang-orang seperti ini memiliki pikiran yang fokus dan terarah. Bagi mereka, rutinitas mandi seharusnya dilakukan secara efisien. Mereka tak merasakan dorongan untuk berlama-lama dan melamun karena pada dasarnya mereka puas dengan hubungan sosial yang dimiliki.
sumber : https://today.line.me/id/article/baba5e087d09a8a3d2f4374c0794e59a272aba4e1ce3928ca500e3f3f72e6c64
Tidak ada komentar:
Posting Komentar