TRIBUNTRAVEL.COM - Bukan hanya karena faktor kenikmatan dan kesegaran, faktor lingkungan juga patut diperhatikan sebelum membeli atau mengonsumsi hidangan laut.
Sebab beberapa jenis ikan atau satwa laut termasuk langka dan hampir punah.
"Makanan laut lain yang baiknya tidak dikonsumsi adalah jenis komoditas yang stoknya di alam sudah mengalami pemanfaatan berlebih, yang sudah dimasukkan ke dalam daftar dilindungi, dan cara pemanfaatannya merusak lingkungan," kata Fisheries and Aquaculture Improvement Program Manager WWF Indonesia, Abdullah Habibi, Minggu (26/2/2017).
Abdullah mengatakan WWF Indonesiasebenarnya telah meluncurkan aplikasi yang dapat di download di Playstore sebagai rekomendasi komoditas yang baik untuk dikonsumsi dari sisi lingkungan.
Aplikasi tersebut bernama WWF Seafood Advisor.
Dari aplikasi tersebut satwa laut akan dibagi menjadi tiga kategori yakni yang harus dihindari untuk dikonsumsi, baik untuk dikonsumsi tetapi harus diperhatikan cara penangkapan atau budidaya, dan terakhir kategori pilihan terbaik untuk dikonsumsi.
Dari aplikasi tersebut, kategori makhluk laut yang harus dihindari untuk dikonsumsi karena populasinya menurun drastis adalah:
- Ikan Kambing-kambing
- Dugong
- Ikan Kerapu
- Ketam Kenari
- Ikan Lemuru
- Pari
- Pari Manta
- Sotong
- Ikan Tembang
- Ikan Teri Jengki
- Teripang
- Ikan Tongkol Abu-Abu
- Ikan Tuna Albakor
- Ikan Tuna Mata Besar
- Ikan Tuna Sirip Kuning
Di luar daftar tersebut adalah penyu, hiu, dan ikan napoleon.
Untuk produk budidaya, Abdullah menjelaskan cara budidaya yang kurang ramah lingkungan adalah hasil dari cara budidaya supra intensif dengan tidak menggunakan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).
Budidaya ini tidak menggunakan bibit dari hatchery (panti benih), sehingga produknya tak direkomendasikan.(Kompas.com)
Sumber:https://today.line.me/id/article/fb22cfaebce88ed204886b0ee31de39b99a61072e7513472e08ee86a21b255ac
Tidak ada komentar:
Posting Komentar